RANGKONG GADING
Rangkong gading dikenal dalam hal kesetiaannya. Mereka memilih satu pasangan seumur hidup dan dengan sepenuhnya melindungi keluarga serta tempat tinggal mereka.
DIMANA MEREKA DAPAT DITEMUKAN
Brunei, Indonesia, Malaysia, Myanmar dan Thailand
MENGAPA MEREKA PENTING
Mereka adalah burung yang luar biasa dan salah satu penyebar benih paling efektif di hutan hujan tropis Asia, yang mana memungkinkan pertumbuhan spesies bunga yang banyak.
BAGAIMANA MEREKA TERANCAM OLEH PERDAGANGAN ILEGAL
Gabungan hilangnya habitat, perburuan dan kurangnya penegakan hukum adalah penyebab mematikan bagi rangkong gading. Mereka adalah satu-satunya burung rangkong di dunia yang memiliki pelindung kepala yang kokoh, yang dicari oleh para kolektor dan spekulator untuk dijadikan patung-patung miniatur, perhiasan dan ornamen dekoratif, dengan patokan harga yang lebih tinggi dibanding gading gajah. Spesies ini telah dimasukkan dalam Apendiks I CITES sejak tahun 1975 yang berarti perdagangan internasional komersial spesies ini dilarang. Dalam beberapa tahun terakhir, sayangnya, populasi spesies ini semakin berkurang akibat perburuan yang parah untuk memenuhi permintaan perdagangan ilegal.
Daftar CITES: Apendiks I.
APA YANG BISA ANDA LAKUKAN?
Dukung inisiatif yang memprioritaskan penguatan mata pencaharian berkelanjutan masyarakat di hutan yang melindungi spesies unik ini. Sebagai contoh, di Thailand, mantan pemburu liar telah mengubah profesi penjaga hewan menjadi pemandu bagi wisatawan. Dukung perlindungan yang lebih besar untuk spesies ini dengan menyampaikan suara demi tercapainya hukum nasional yang kuat dan adanya penegakan hukum atas perburuan alam liar oleh pembuat kebijakan. Dan sebarkan berita tentang nasib buruk spesies ini sehingga orang tahu bahwa pelaku kriminal selama ini memperkaya diri dengan mencuri warisan alam Indonesia.
Jangan membeli Rangkong Gading atau produk yang terbuat dari bagian tubuhnya karena hal itu melanggar hukum nasional, juga hukum internasional pada saat produk tersebut diselundupkan ke negara anda.
6.000 burung ditangkap dalam satu tahun di Provinsi Kalimantan Barat di Pulau di Indonesia.