Sonokeling
Sonokeling adalah pohon besar yang sangat kuat dan luar biasa indah. Mereka dapat hidup selama ratusan tahun, menyediakan tempat berlindung bagi sejumlah flora dan fauna hutan.
DIMANA SONOKELING DAPAT DITEMUKAN
Afrika, Asia dan Amerika Latin
MENGAPA MEREKA PENTING
Kesehatan hutan adat sangat penting untuk kelangsungan hidup ribuan spesies di dalamnya dan juga terhadap kesehatan planet kita serta keberlangsungan hidup manusia. Hutan menyediakan oksigen, merupakan tempat penyimpanan karbon dan sumber air tawar. Ketika pohon ditebang secara ilegal, tindakan ini mengancam seluruh tanaman dan hewan lain yang bergantung padanya.HOW IT IS THREATENED BY ILLEGAL TRADE
Used for nearly 300 years in commerce, but now facing serious threat due to illegal extraction from forests for reproduction antique furniture, piano casings, instruments, necklaces, carvings in many forms including for religious iconography, gift-giving and stockpiling by unscrupulous speculators.
BAGAIMANA MEREKA TERANCAM OLEH PERDAGANGAN ILEGAL
Sonokeling digunakan selama hampir 300 tahun dalam perdagangan, tetapi sekarang mereka menghadapi ancaman serius karena adanya ekstraksi ilegal dari hutan untuk produksi ulang mebel antik, penutup piano, instrumen, kalung, ukiran dalam berbagai bentuk termasuk diantaranya untuk ikonografi agama, pemberian hadiah, dan penimbunan barang hasil hutan oleh orang yang spekulan tidak bertanggung jawab.
Daftar CITES: Saat ini 16 spesies sonokeling termasuk dalam Apendiks CITES.
SUMBER LAINNYA
ANNA’S FOREST adalah Komik Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyorot efek mengerikan dari polusi dan deforestasi, serta pentingnya konservasi hutan juga keanekaragaman hayati. Komik ini bermitra dengan Tinta Vital, Parks Canada, PCI Media Impact, UNICEF, World’s Largest Lesson dan IUCN. Baca komiknya di sini.
Pemanfaatan Rosewood diperkirakan mencapai 35% dari nilai semua produk kehidupan alam liar yang disita. Perdagangan ilegal merupakan wujud pencurian besar pendapatan nasional terhadap negara-negara tempat kehidupan alam liar berasal. (Sumber: UNODC)