Menanggapi perburuan liar dan krisis perdagangan kehidupan alam liar saat ini, Dewan GEF meluncurkan program andalan “Kemitraan Global Konservasi Kehidupan Alam Liar dan Pencegahan Kejahatan untuk Pembangunan Berkelanjutan” pada Juni 2015. Dana hibah $90 juta dari GEF membantu menghimpun tambahan $513 juta dari berbagai mitra, termasuk pemerintah dari negara-negara peserta, badan-badanGEF, donor bilateral dan multilateral, yayasan, sektor swasta serta masyarakat madani. Program ini bertujuan untuk menghentikan perburuan, perdagangan ilegal dan permintaan pasar terhadap hewan dan tumbuhan liar dan produk-produk hewan dan tumbuhan liar yang diperdagangkan secara ilegal di antara Afrika dan Asia. Hal ini merupakan upaya komprehensif untuk melindungi spesies yang terancam beserta habitatnya, melalui serangkaian investasi  guna mengatasi masalah dan mencari solusi jangka pendek maupun jangka panjang, baik di negara yang menjadi sumber masalah, di negara transit ataupun negara yang yang menjadi konsumen. Program ini akan dilaksanakan di delapan negara Afrika, yaitu Botswana, Kamerun, Ethiopia, Gabon, Mozambik, Republik Kongo, Tanzania, dan Zambia, serta juga di India dan Indonesia. Program ini diharapkan menjadi tambahan sehingga jumlah proyek baru  yang berbasis di negara hingga totalnya  adalah sembilan, mereka diadakan di Kenya, Malawi, Mali, Afrika Selatan, dan Zimbabwe di Afrika dan Afghanistan, Filipina Thailand dan Vietnam di Asia. Nantinya, program global ini diharapkan akan mencakup proyek-proyek dari 19 negara dengan total investasi mencapai 130 juta  dolar Amerika dari GEF yang menaikkan hingga 700 juta dolar Amerika pada pendanaan gabungan. Badan GEF yang membantu negara-negara dalam mengembangkan dan mengimplementasikan proyek ini adalah Bank Pembangunan Asia (ADB), Program Pembangunan PBB  (UNDP), Program Lingkungan PBB (UNEP), dan Bank Dunia (Bank Dunia).