Sebagai agensi kepolisian terbesar di dunia, INTERPOL bersama dengan 190 negara lainnya bekerja sama dalam kesehariannya untuk melawan kejahatan internasional. Dengan jumlah  databasekriminal dan kemampuan pengawasan yang unik, INTERPOL bekerja dengan lembaga penegak hukum di seluruh dunia untuk menguatkan kemampuan mereka untuk mencegah kejahatan, mengidentifikasi, dan menangkap pelaku kriminal.

Melalui Program Keamanan Lingkungan, INTERPOL memastikan penegakan hukum memiliki akses  terhadap alat-alat dan layanan yang dibutuhkan guna memberikan respon yang lebih efektif terhadap ancaman kejahatan terhadap kehidupan alam liar.

Dukungan ini termasuk : 

  • Memimpin operasi secara global maupun regional dalam membongkar jaringan kriminal di balik kejahatan terhadap kehidupan alam liar, menggunakan investigasi berbasis intelijen.
  • Menyediakan akses bagi lembaga penegakan hukum lingkungan terhadap peralatan dan pelayanan INTERPOL melalui peningkatan kerja sama dengan Biro Pusat Nasional INTERPOL.
  • Mengkoordinasikan dan menyusun manual praktik-praktik terbaik penegakan hukum internasional, panduan, dan sumber-sumber acuan lainnya. 

Program Keamanan Lingkungan mengkoordinasi beragam proyek yang bertujuan untuk mengatasi berbagai bentuk kejahatan terhadap satwa liar dan lingkungan.

Project Predator bertujuan memperkuat kapasitas penegakan hukum bagi perlindungan terhadap kucing besar Asia. Lebih jauh lagi, hal ini ditujukan untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi antara para penegak hukum di tingkat atas, pemangku jabatan dari negara jajaran kucing besar Asia, serta para penyelidik dan analis yang bekerja di lapangan. Project Predator menganalisis info intelijen untuk mengidentifikasi tren yang muncul serta responnya dari sisi penegakan hukum. Proyek ini didukung oleh Pemerintah AS, melalui USAID dan Departemen Luar Negeri AS.

http://www.interpol.int/Crime-areas/Environmental-crime/Projects/Project-Predator

Project Wisdom bertujuan membongkar sindikat kejahatan transnasional besar yang terlibat dalam perdagangan ilegal gading gajah Afrika dan cula badak. Perkembangan dari gambaran umum tentang kegiatan kriminal yang menghambat konservasi gajah dan badak yang sedang berlangsung, membantu pendampingan dengan cara berorientasi pada kasus (case-oriented) untuk mengurangi kejahatan terhadap satwa liar di Afrika. Proyek ini didukung oleh Pemerintah Prancis dan The Wildcat Foundation.

http://www.interpol.int/Crime-areas/Environmental-crime/Projects/Project-Wisdom

Project Waylay, dengan skala lebih kecil,  bertujuan memperkuat kapasitas negara-negara dalam kemampuannya melakukan investigasi yang terkontrol atas pengiriman gading gajah dan tanduk badak. Proyek ini didukung oleh Pemerintahan Britania Raya.

Sebagai anggota dari International Consortium on Combating Wildlife and Forest Crime (ICCWC), INTERPOL juga telah mengembangkan beberapa alat dan manualuntuk membantu menangani perdagangan satwa liar ilegal, termasukToolkitSatwa Liar ICCWC  dan ToolkitAnalitik Kejahatan Hutan untuk Analisa Kejahatan Hutan, Metode Panduan dan Prosedur untuk untuk Pengambilan Sampel Gading,  serta Analisis Laboratorium, dan Panduan Praktik-praktik Terbaik untuk Identifikasi Forensik Hutan.  Proyek ini didukung oleh Komisi Eropa.